Jumat, 04 April 2008

Kau Menutupi Langitku


Haaaaah...sempit ! Apa hebatnya kau disitu? Berdiri tegak dengan angkuhnya tanpa peduli adaku. Minggir! Aku tak suka kau berdiri dengan gayamu itu. Angkuh. Uuugh...bisakah kau menunduk? Sedikiiii..t saja. Agar orang-orang sepertiku bisa bergerak leluasa. Apa pentingnya kau setinggi itu? Kau tak takut bila nanti Tuhan marah padamu? Bergunakah semua yang kau bangun itu? Lalu kenapa masih banyak anak kecil meminta padaku? Mereka mengadu bahwa pagi ini lagi-lagi tak ada yang peduli. Akan dinginnya udara semalam. Yang menggigil tanpa terpal dan tikar. Berlapar-lapar. Kutanya sekali lagi padamu. Apa gunanya kau dibangun setinggi itu? Kau menutupi arah pandangku menatap langitku. Mentari pun kini enggan membelaiku dengan sinar terik itu. Tapi kau hanya berdiri diam. Tak mau menjawabku. Angkuh membisu. Dan kubenci itu.

(14 Mei 2007 dalam angkutan bis 71
kepada gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta)


::: taken from www.nurfita.blogs.friendster.com/ 18 May 2007 :::

Tidak ada komentar: